Kamis, 12 Desember 2013

SSR (Solid State Relay)

SSR atau Solid State Relay merupakan salah satu komponen elektronika dalan indoor AC. SSR berfungsi sebagai saklar otomatis FAN Indoor AC. Untuk mengetahui rusak atau tidaknya SSR cukup menggunakan multitester pada skala posisi ohm.
Pada  kaki 3dan 4 jika berhubungan berarti rusak, kaki tsb hanya berhubungan jikakaki 1dan 2 mendapat teganggan dc antara4-12 volt.


Skema Rangkaian SSR

Foto Agam Thorix.

Gambar SSR

 Perbedaannya dengan relay

1.hanya di SSR 2A, dan relay jarang kita temui ukuran itu.

2. Tegangan DC besar hambatan kecil/tegangan DC kecil hambatan besar

jadi bila dihubungkan ke blower jika tegangan DC naik kira kira 5volt (kecepatan high, bila 3volt (kecepatan medium) dan bila 1 volt (kecepatan blower low)

 Cara kerja SSR hampir sama dengan relay, yaitu SSR dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan diberikan tegangan sebesar tegangan kerja SSR maka akan timbul medan magnet pada kumparan karena adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet ini kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC.
  1. Normally close (NC) : saklar terhubung dengan kontak ini saat relay tidak aktif atau dapat dikatakan saklar dalam kondisi terbuka.
  2. Normally open (NO) : saklar terhubung dengan kontak ini saat relay aktif atau dapat dikatakan saklar dalam kondisi tertutup.
Demikian sedikit ringkasan sebagai bahan belajar bersama, kami sebagai penulis tentu banyak kesalahan. Info lebih jelasnya bisa telp. (0274) 8556515 atau SMS 087738878987.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar