Kamis, 13 September 2012

Thermostatic Expansion Valve ( TXV )


Katub ekspansi thermostatic adalah jenis katub yang paling banyak
digunakan, karena efisiensinya tinggi dan mudah diadaptasikan
dengan berbagai aplikasi refrigerasi.
TXV pengaturannya berbasis pada suhu gas
panas lanjut di bagian keluaran evaporator selalu konstan untuk
memastikan refrigerant yang dihisap kompresor selalu dalam fasa
gas. Karena sifatnya tersebut, katub ekspansi thermostatik sangat
tepat digunakan pada sistem refrigerasi yang mempunyai beban
bervariasi. Bagian utama katub ekspansi thermostatik adalah
1. katub jarum dan dudukannya.
2. Diafraghma
3. Remote bulb yang berisi refrigeran cair, dilengkapi dengan pipa kapiler yang langsung
terhubung ke diafrahma.
4. pegas yang dapat diatur tekanannya melalui sekrup pengatur tekanan. Seperti semua piranti
kontrol laju aliran refigerant lainnya, katub ekspansi thermostatik
juga dilengkapi dengan filter dari kasa baja yang diletakkan di sisi
masukan katub ( orifice ).
Remote bulb ( sensor ) dipasang pada sisi keluaran evaporator dicekam atau
diklem kuat pada saluran outlet evaporator atau akhir pipa evaporator agar dapat mendeteksi
atau merespon langsung suhu refrigerant yang mengalir pada sisi
outlet evaporator.

CARA KERJA TXV
Cara kerja TXV adalah jika beban bertambah, maka cairan refrigran di evaporator akan lebih
banyak menguap, sehingga besarnya suhu panas lanjut dievaporator
akan meningkat. Pada akhir evaporator diletakkan tabung sensor suhu
(sensing bulb) dari TXV tersebut. Peningkatan suhu dari evaporator
akan menyebabkan uap atau cairan yang terdapat ditabung sensor suhu
tersebut akan menguap (terjadi pemuaian) sehingga tekanannya
meningkat. Peningkatan tekanan tersebut akan menekan diafragma ke
bawah dan membuka katup lebih lebar. Hal ini menyebabkan cairan
refrigeran yang berasal dari kondensor akan lebih banyak masuk ke
evaporator. Akibatnya suhu panas lanjut di evaporator kembali pada
keadaan normal, dengan kata lain suhu panas lanjut di evaporator di
jaga tetap konstan pada segala keadaan beban.

Rabu, 05 September 2012

Prosedur kesalamatan dan cara penanganan Refrigerant pada saat Service

Dalam setiap pekerjaan kita diwajibkan menaati tata tertib dan aturan keselamatan kerja sesuai bidang pekerjaan masing-masing. Sebagai tehknisi service dan perawatan AC, maka berikut saya sampaikan Prosedur kesalamatan dan cara penanganan Refrigerant pada saat Service


     Penanganan Refrigerant CFC dan HFC Pada saat Servis

1. Jangan melepaskan Refrigerant ke udara

2. Lakukan Recovery dan Vakum , apabila hendak mengganti komponen

3.Jangan melakukan Brazing atau Pengelasan pada pipa yang masih mengandung

refrigerant , Karena refrigerant CFC akan terurai menjadi gas yang beracun

4. Setelah servis selesi dilakukan tes kebocoran dengan gas Nitrogen dan air Sabun

5. Vakum sistem.
6. Isi refrigerant dan tes kebocoran kembali
7. Start Up Mesin.
     Penanganan Refrigerant Hydrocarbon pada sata servis
( sebelumnya siapkan peralatan pemadam kebakaran ),
Pada Saat Sevis sebaiknya minimal ada dua orang Teknisi , satu bekerja Satu Mengawasi.
1. Jangan melepaskan Refrigerant ke udara
2. Lakukan Recovery dan Vakum , apabila hendak mengganti komponen
3. Simpan Refigerant Hasil Recovery di tempat terbuka .
4. Sediakan Pasang Exhause Fan /( Pada Ruang Tertutup) apabila hendak mengelas
atau Brazing.
5.Jangan melakukan Brazing atau Pengelasan pada pipa yang masih mengandung
refrigerant , Karena refrigerant Hydrocarbon terurai menjadi gas apabila terkena
percikan api akan explosive.
4. Setelah servis selesai dilakukan tes kebocoran dengan gas Nitrogen dan air Sabun
5. Vakum sistem.
6. Isi refrigerant dan tes kebocoran kembali
7. Start Up Mesin.

Lay Out Ruangan